Pengasong Koran itu Seorang Mahasiswa, Kawan Saya

Saya mengenalnya sekitar tahun 2008. Sebut saja namanya Ratman. Tinggi sekitar 173 cm dan kulit nyahitam. Ia nampak seperti mahasiswa pada umumnya, dengan sepatu yang biasa, pakaian biasa, serta sikap pun biasa saja.

Ia mengambil jurusan yang berbeda dengan saya, tapi tetap dalam satu fakultas. Saya tidak begitu dekat dengan Ratman, dalam arti tidak setiap hari kami bisa mengobrol. Saya juga tidak tahu berapa saudaranya, dimana alamat rumahnya, siapa orang tuanya, dan hal-hal pribadi lainnya.

Tapi anehnya ia bisa tahu siapa ayah dan ibu saya serta tempat tinggal saya. Ia begitu mengenal dengan dekat pribadi ayah.

Awalnya saya mengira bahwa ia hanyalah seperti kebanyakan mahasiswa, yang kuliah, mengerjakan tugas atau hang out bersama teman-teman lainnya. Tapi penilaian saya berubah seketika. Ini terjadi saat saya melihatnya sebagai pengasong koran di perempatan lampu merah!

Ya, saya tidak salah lihat! Saya yakin betul itu Ratman. Dan tambah yakin ketika ia datang dan menyapa saya yang sedang menaiki sepeda motor dan menuggu lampu hijau.

“Dari kampus bro,” begitu sapanya.

Saya terheran-heran. Si Ratman yang saya jumpai sebagai mahasiswa biasa saja ternyata berusaha mencari nafkah dengan mengasong koran di perempatan Jombor, Sleman. Baca lebih lanjut