Rindu Majalah Tarbawi

koleksi majalah tarbawiMajalah tarbawi sudah lama tak hadir menyapa. Rindu kesejukannya. 

Pertama kali saya mengenal Majalah Tarbawi adalah sewaktu duduk di semester tiga. Bermula saat sedang berada di sekretariat Unit Kerohanian Islam di kampus, saya melihat tergeletak Majalah Tarbawi. Saya baca, dan saya langsung tertarik dengan isi dan gaya penulisan majalah ini.

Seperti slogannya, Menuju Kesalehan Pribadi dan Umat, Tarbawi hadir bagaikan sebuah oase yang memberikan inspirasi kebijaksanaan hidup. Dibalut dengan kalimat-kalimat sederhana namun bermakna.

Membaca Tarbawi saya mendapatkan nasehat dan pencerahan yang tdisampaikan dengan tenang, penuh kelembutan, sejuk, mengalir, tapi mengena tepat di akal dan dada.

Dari perjumpaan singkat itu saya lantas memutuskan untuk berlangganan majalah ini. Saya lebih memilih untuk membeli langsung di penjual majalah, tidak berlangganan bulanan. Ini karena saya tidak yakin terhadap kondisi keuangan. Namun dua pekan sekali saya selalu berusaha menyisihkan uang.

Alhasil di rumah kini ada setumpuk koleksi Majalah Tarbawi. Tidak cukup banyak tapi melihatnya bertumpuk diantara deretan buku-buku lain sudah membuat saya senang.

Kini saya tahu bahwa majalah ini sudah tidak terbit lagi. Berkali-kali saya menanyakan ke penjual majalah langganan, tidak pernah saya dapati. Bahkan si penjual pun berkata, “saya tanya agennya saja malah agennya juga tidak tahu kapan terbitnya, Mas.”

Kecewa. Pun penjual mungkin sebal juga, saban dua pekan terakhir saya datangi hanya untuk bertanya.

Saya berharap majalah ini segera terbit lagi. Sayang, majalah sebagus ini harus menghembuskan nafas terbitnya. Umat masih membutuhkan pemaknaan hidup yang dihadirkan oleh Tarbawi.

Rindu rasanya membaca kembali Tarbawi. Majalah Tarbawi yang lama pun sudah saya bolak-balik, berulang-ulang dibaca. Namun hati tetap membutuhkan sesuatu yang baru dari Tarbawi. Sesekali untuk mengobati kerinduan saya mengunjungi situsnya, dan selalu kecewa mendapati situs yang tidak lagi up date.

Semoga Tarbawi bisa segera bangkit lagi. Menjadi lebih bermakna.